PENDIDIKAN merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak akibat pandemic Covid-19. Dalam masa pandemi yang masih tidak bisa dipastikan kapan akan berakhir, seorang guru harus terus mencari jalan keluar untuk melaksanakan pembelajaran yang aman dan fleksibel. Sistem penyelenggaraan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar memberikan tantangan pada guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar tersampaikan dengan baik kepada siswa. Kebijakan pelaksanaan pembelajaran dalam masa pandemi saat ini lebih banyak dengan menggunakan daring (dalam jaringan) atau dengan media online.
Sedangkan tidak ada jaminan bahwa pembelajaran secara daring (dalam jaringan) dapat berhasil dilaksanakan mengingat wilayah di Indonesia yang kenyataannya tidak memiliki persebaran signal yang merata.
Saat ini, tidak ada yang dapat dilakukan oleh guru selain menjalani sistem pendidikan online dengan menggunakan berbagai pendekatan. Termasuk pendekatan pada orang tua agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam setiap mata pelajaran. Mata pelajaran yang tidak memerlukan praktik untuk meningkatkan kompetensi siswa, pembelajaran bisa disiasati dengan pemberian materi dan tugas secara online.
Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) beberapa mata pelajaran memerlukan praktik untuk mengevaluasi kompetensi siswa seperti mata pelajaran pendidikan jasmani, seni budaya dan beberapa materi untuk pelajaran ilmu pengetahuan alam dan pendidikan agama islam. Guru mata pelajaran yang memerlukan praktik dalam pemberian materi haruslah dapat memecahkan masalah bagaimana menyampaikan materi praktik dengan cara online.
Lalu bagaimana dengan mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik yang memerlukan praktik menggunakan alat dalam rangka tercapainya materi dan kemampuan siswa? Bagaimana caranya agar siswa dapat menguasai kompetensi praktik tersebut?
Mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik, memiliki materi yang mencakup teori dan praktik yang harus dikuasai oleh siswa. Sebagai guru seni budaya dituntut harus dapat memberikan usaha maksimal walaupun dengan keterbatasan untuk bertemu dengan siswa di sekolah.
Pada bidang seni musik sebagai salah satu cabang seni budaya, pelaksanaan pembelajaran lebih banyak praktik dengan menggunakan alat musik yang biasanya sudah tersedia di sekolah.
Inilah yang menjadi tantangan bagi guru seni budaya untuk memberikan materi yang menarik, materi tersampaikan dengan baik walaupun dengan sistem pembelajaran online. Hal yang pertama dilakukan oleh guru adalah guru harus mengetahui apa saja materi esensial yang harus tersampaikan kepada siswa sesuai dengan capaian kurikulum.
Materi esensial adalah materi yang menjadi prioritas yang harus diberikan kepada siswa untuk meningkatkan kompetensi yang diharapkan selama masa pandemi. Dalam melaksanakan pembelajaran praktik seni musik ini, guru harus memperhatikan beberapa aspek yaitu materi esensial, ketersediaan jaringan siswa, dan ketersediaan alat.
Materi esensial yang akan disampaikan kepada siswa hendaklah materi yang benar-benar menjadi point penting dalam ketercapaian kompetensi dalam kurikulum. Guru bisa menentukan materi esensial dengan memperhatikan beberapa hal salah satunya adalah materi yang mudah diterima oleh siswa, dan yang menarik untuk siswa sesuai dengan karakteristiknya.
Karakteristik siswa disini sangan berpengaruh dan penting karena siswa akan dituntut untuk mencari segalanya sendiri baik informasi dan data yang dikumpulkan yang berkaitan dengan pembelajaran seni musik. Guru hanya berfungsi sebagai fasilitator sehingga hanya melakukan peran dalam hal menunjukkan arah yang akan dilalu siswa dalam pembelajaran.
Contoh salah satu materi yang ada di materi seni budaya tingkat sekolah menengah pertama adalah mengenal ketukan pada not balok.
Ini merupakan materi yang esensial karena dalam bermain alat musik, siswa harus mengerti bagaimana memainkan ketukan yang benar. Materi yang berupa teori dapat disampaikan guru melalui presentasi dan mengirimkan modul kepada siswa melalui media sosial.
Teori bisa dibahas dengan cara berdiskusi selama pembelajaran berlangsung dengan arahan dan media pembelajaran yang sesuai yang telah disiapkan oleh guru. Sedangkan untuk mengerti mengenai ketukan, siswa harus menggunakan alat untuk mempraktikkan notasi dalam bentuk ketukan.
Guru memberikan contoh bagaimana membaca ketukan dengan benar menggunakan suara, kemudian selanjutnya dipraktikkan menggunakan alat musik.
Dalam mempraktikkan ketukan, keadaan jaringan harus bagus. Pada saat inilah, jaringan yang bagus dan ketersediaan alat merupakan hal yang sangat penting. Alat yang digunakan adalah alat yang sesederhana mungkin yang bisa mengeluarkan suara sehingga ketukan dari alat dapat terdengar jelas.
Guru tidak harus memberatkan siswa dalam mencari alat. Siswa bisa menggunakan alat apa saja yang bisa mengeluarkan suara seperti toples, meja belajar, kotak tissue dan lain-lain.
Jaringan yang bagus juga diperlukan agar suara alat yang terdengar tidak delay sehingga guru mengetahui siswa memainkan ketukan dengan tepat. Hal lain yang juga bisa dilakukan adalah guru bisa membagi kelas menjadi beberapa shift sehingga guru dapat melakukan evaluasi keberhasilan materi dengan lebih mudah.
Guru bisa melakukan evaluasi dengan lebih mudah karena bisa melihat siswa satu per satu walaupun dengan menggunakan media online. Kegiatan pembelajaran bisa di rekam, dengan begitu guru bisa melakukan evaluasi dengan lebih teliti terhadap kemampuan siswa untuk mengerti mengenai materi yang diberikan.
Sistem pembelajaran online dengan cara seperti ini dinilai fleksibel karena dapat memudahkan guru dan tidak mempersulit siswa. Artinya, guru memberikan solusi yang tepat kepada peserta didik selama itu mungkin agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Dalam masa pandemi ini guru memiliki tantangan dalam memilih materi esensial tanpa mengurangi kompetensi yang harus dicapai siswa sesuai kurikulum. Mengingat tidak semua materi pembelajaran dalat dilaksanakan dengan sistem online atau dalam jaringan, guru harus sudah mengetahui materi esensial yang harus disampaikan, maka akan memudahkan untuk merancang pembelajaran yang fleksibel, memudahkan guru, tidak memberatkan siswa dan ketercapaian kompetensi sesuai dengan yang diharapkan.
Tentu saja guru harus terus mencoba keefektifan pembelajaran daring (dalam jaringan) dalam berbagai materi seni budaya agar dapat terus dilakukan evaluasi dalam keberhasilan dan pencapaian tujuan pada setiap kompetensi yang diajarkan.
Guru dalam dal ini harus terus dengan sukarela mengupdate ilmu dan teknologi sehingga dapat terus melakukan inovasi baru sehingga tercipta perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik. (*)
lombokpost.jawapos.com/opini/07/08/2021/inovasi
-praktik-pembelajaran-seni-musik-di-masa-pandemi/
No Responses